Skip to main content

Garis Besar Penyusunan Feasibility Study

Untuk menyusun laporan Studi Kelayakan Usaha (Feasibility Study) ada beberapa langkah-langkah yang perlu kita lakukan untuk memudahkan dalam penyusunan laporan akhir. Berikut ini adalah garis besar langkah penyusunan Feasibility Study berdasarkan pengalamanku, yaitu :


  1. Buat kuesioner untuk menanyakan rencana investasi dari klien, baik dari sisi perseoran, legalitas, produk, pemasaran, keuangan, SDM, dll.(download aja contohnya)
  2. Membuat daftar kebutuhan data (legalitas perseroan seperti SIUP, TDP, NPWP, dll).
  3. Kirim data ke klien. Bimbing klien dalam mengisi kuesioner agar memudahkan dalam menjawab pertanyaan pada kuesioner (biasanya sih aku pake email ato fax, ndak tau lagi kalo ada alat laen yg lebih canggih)
  4. Survey ke lokasi. hal ini diperlukan agar kita mengetahui gambaran lokasi serta dapat berinteraksi secara langsung dengan klien untuk memudahkan dalam collecting data (ini bagian yang paling seru, soalnya di bayarin kantor buat naek pesawat coy... jadi bisa keliling indonesia deh)
  5. Selanjutnya, abis survey ya balik ke kantor lagi dong.... he3x
  6. Setelah melakukan survey dan kelengkapan data sudah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah inventarisasi data yg telah terkumpul. Agar memudahkan dalam penyusunan Laporan Studi Kelayakan Usaha atau sering di sebut FS (bukan Friendster lho, tapi Feasibility Study).
  7. Langkah selanjutnya adalah penyusunan laporan, dimulai dari proyeksi keuangan, pemasaran, aspek manajemen, teknis, dan pembahasan proyeksi keuangan proyek yang kita kerjakan (pembahasan secaran mendetai akan di bahas pada bagian lain). sekedar bocoran aja, aku paling males kalo nyusun bab pemasaran.... susah banget datanya.. ini yg bikin orang jadi stresss.........hiks hiks.... tapi tetep harus belajar..he3x
  8. Kalau draft sudah tersusun rapi, informasikan kepada pihak klien (debitur-pengguna jasa) dan bank untuk membaca draft laporan yang sudah disusun. Nah ini yang bikin repot, kadang-kadang si klien minta investasinya gede banget biar dapet pinjaman dari bank lebih gede, tapi bank suruh cari data pembanding investasinya... haih..... ribut melulu....
  9. Nah kalo ribut-ribut masalah draftnya selesai, baru deh bisa di final laporannya.
  10. Yang terakhir berdoa aja biar fee proyek kita cepet di bayar and kagak ada revisi-revisi lagi... ha3x
Selamat belajar studi kelayakan

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Dalam menentukan kelayakan menggunakan IRR ( Iinternal rate of return ) maupun NPV ( net present value ) dalam studi kelayakan usaha ( feasibility study ) tentunya harus menghitung terlebih dahulu discount rate berupa Weighted Average Cost f Capital (WACC). Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menentukan WACC dengan menggunakan contoh kasus, yaitu : Biaya proyek pembangunan  Villa oleh PT. AAA ini terdiri dari aktiva tetap  dan modal kerja, sebesar Rp 86.439.541.990,- .   KETERANGAN    Nilai Buku        %       Rp 000  INVESTASI Tanah    1.269.587.629      1,47% Bangunan     8.332.798.732      9,64% Infrastruktur    3.072.300.000       3,55% External    5.887.946.823       6,81% Mesin       900.000.000       1,04% Inventaris       483.000.000       0,56% Kendaraan    1.500.000.000       1,74%

Tarif Jasa Penyusunan Studi Kelayakan Usaha

Berikut ini adalah tarif / biaya jasa penyusunan studi kelayakan (feasibility study), tidak termasuk biaya survey ke lokasi proyek : Perkebunan / Logging Rp 30.000.000,- $0D Manufaktur Rp 25.000.000,- Perhotelan Rp. 25.000.000,- Perumahan Rp. 25.000.000,- Pertambangan Rp 30.000.000,- Peternakan / Perikanan Rp. 30.000.000,- Perkapalan Rp 25.000.000,- Rumah Sakit Rp 25.000.000,- Konstruksi Rp 25.000.000,- Tarif dapat berubah sesuai dengan tingkat kesulitan penyusunan studi kelayakan (feasibility study of business). Tarif bisa di nego.

Analisa Rasio Keuangan (Ratio Analysis)

Didalam proyeksi keuangan, Kemampuan likuiditas, solvabilitas dan kemapuan untuk menutup biaya operasi tentu harus dipertimbangkan dalam menyusun studi kelayakan usaha / studi kelayakan proyek / studi kelayakan bisnis (Feasibility Study of business). Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisa rasio keuangan yang tentu sebelumnya harus membuat terlebih dahulu proyeksi laba rugi (income statement), arus kas (cash flow), dan  neraca (balance sheet). berikut ini adalah beberapa analisa rasio keuangan yang sering digunakan dalam laporan studi kelayakan : Liquidity Ratio (Rasio Likuiditas) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar. Alat untuk mengukur rasio likuiditas adalah Current Ratio dan Cash Ratio.  Current Ratio diperoleh dari total aktiva lancar dibagi total hutang lancar. Semakin tinggi Current Ratio berarti semakin besar kemampuan aktiva lanca