Skip to main content

Kebutuhan Data Studi Kelayakan Perkebunan Kelapa Sawit

Data / dokumen yang dibutuhkan dalam  penyusunan studi kelayakan proyek Perkebunan Kelapa sawit  adalah sebagai berikut :

  1. Latar belakang proyek perkebunan kelapa sawit (inti)
  2. Maksud dan Tujuan penyusunan studi kelayakan
  3. Data Perseroan seperti Akte Pendirian Perseroan, Akte Perubahan Terakhir, NPWP, TDP, SIUP, ITUP, Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, dan Perijinan-perijinan lainnya (dilampirkan)

Data perijinan yang dilampirkan, termasuk kontrak kerjasama dengan pihak III seperti :

  • Akte Pendirian dan Akte Perubahan
  • Semua perijinan yang sudah dimiliki (ijin perpanjangan atau perubahan terakhir, jika ada)
    1. NPWP, TDP, SIUP
    2. Ijin HGU
    3. Surat pemberian ijin lokasi untuk perkebunan kelapa sawit.
    4. Surat keputusan Bupati tentang ijin pemanfaatan kayu (IPK) Land Clearing.
    5. Surat keputusan Bupati tentang Pemberian ijin usaha perkebunan kepada Perseroan.
    6. Surat keputusan kepala badan pertahanan nasional tentang pemberian Hak Guna Usaha atas Tanah.
    7. Ijin HO (gangguan/huru-hara)
    8. Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2B-KS) Sumber Benih Dalam Negeri
    9. AMDAL
    10. Surat Rekomendasi UKL / UPL

4. Company Profile

5. Kegiatan Usaha Perseroan
  • Kegiatan usaha saat ini
  • Luas areal perkebunan kelapa sawit + ______ hektar
  • Kondisi lahan saat ini (detail yang sudah ditanam TBM / TM termasuk umurnya)

6. Data Struktur Organisasi dan Manajemen perseroan, meliputi :
  • Struktur organisasi Perusahaan & job diskripsinya.
  • Struktur organisasi di perkebunan
  • Curriculum Vitae pengurus (direksi dan komisaris).
  • SDM, meliputi jumlah karyawan (detail per bagian) berdasarkan jabatan atau fungsinya dan rencana gaji yang diberikan dalam sebulan.

7. Laporan Keuangan audit 5 tahun terakhir per 31 desember. Atau laporan keuangan pendirian, jika perusahaan baru berdiri.

8. Data Pesaing (jika ada)


9. Lokasi proyek dan iklim di daerah kelapa sawit
  • Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit
  • Alasan / latar belakang pemilihan lokasi (disertai peta dan gambar/foto)
  • Peta dan Koordinat Lokasi
  • Peta Tophografi
  • Iklim
  • Berdasarkan kriteria kesesuaian lahan berdasarkan data di atas untuk perkebunan kelapa sawit, perusahaan termasuk kelas S 1, 2 atau 3?

10. RAB untuk proyek perkebunan kelapa sawit - inti, yang meliputi :
a. Investasi Tanaman (detail TBM 0, TBM 1, TBM 2 dan TBM 3)
  • Land clearing
  • Pengawetan tanah
  • Penanaman kelapa sawit
  • Pembuatan prasarana survey dan sensus
  • Biaya pemeliharaan (piringan dan gawangan, pengendalian lalang, pemupukan tanaman, pengendalian hama dan penyakit dll)

b. Investasi nontanaman
  • Tanah
  • Bangunan
  • Kendaraan dan alat berat
  • Mesin-mesin
  • Inventaris kantor

Dari nilai investasi tersebut, masing-masing disertai detailnya, seperti berikut ini :
  • Tanah, disertai sertifikat tanah.
  • Gedung, disertai gambar layout gedung.
  • Nilai mesin disertai dengan penawaran dari supplier mesin / invoice.
  • Inventaris kantor, terdiri dari ___________________________________
  • Kendaraan, terdiri dari ________________________________________

11. Rencana sumber dana untuk proyek pembangunan fisik perkebunan kelapa sawit adalah sebagai berikut :
a. Investasi  ( pinjaman ____ % ; modal sendiri  ____ %)
b. IDC ( pinjaman ____ % ; modal sendiri  ____ %)
c. Modal Kerja ( pinjaman ____ % ; modal sendiri  ____ %)

Note :
Rencana pencairan kredit KI pada bulan ____ tahun __ dan KMK pada bulan ____ tahun___.  (sesuai skedul proyek point 13).
Tingkat bunga KI _____%, bunga KMK ____%
Jangka waktu pinjaman ____ tahun.
Grace period ___ bulan.

12. Skedul proyek pembangunan kelapa sawit inti dari perencanaan, pengurusan ijin, pembangunan, penanaman bibit kelapa sawit sampai menghasilkan.

13. Sistematika Perkebunan Kelapa Sawit.
  • Pengadaan bibit dan Persemaian
  • Pengadaan sarana dan prasarana
  • Penanaman dan pemeliharaan

14. Skedul proses penanaman kelapa sawit dari land clearing s/d menghasilkan (waktu yang dibutuhkan)

15. Produksi kelapa sawit
Asumsi profil produksi (sesuai umur tanaman), dalam Ton TBS/ha per tahun (kelas ___)


16. Asumsi Harga Jual TBS per ton (jika sdh ada kontrak, dilampirkan)

17. Rincian biaya dari TBM

a. Rincian biaya dari TBM tahun 0  yang meliputi :
  • Land clearing
  • Pengawetan tanah
  • Penanaman kacang-kacangan
  • Penanaman kelapa sawit
  • Pembuatan prasarana
  • Survey dan sensus

b. Rincian biaya dari TBM tahun 1  yang meliputi :
  • Piringan dan gawangan
  • Pengendalian lalang
  • Pemupukan tanaman
  • Pengendalian hama dan penyakit
  • Penyisipan dan konsolidasi pokok doyong
  • Perawatan prasarana
  • Survey dan sensus

c. Rincian biaya dari TBM tahun 2  yang meliputi :
  • Piringan dan gawangan
  • Pengendalian lalang
  • Pemupukan tanaman
  • Pengendalian hama dan penyakit
  • Kastrasi dan sanitasi
  • Penyisipan dan konsolidasi pokok doyong
  • Perawatan parit dan konservasi tanah
  • Perawatan prasarana
  • Survey dan sensus

d. Rincian biaya dari TBM tahun 3  yang meliputi :
  • Piringan dan gawangan
  • Pengendalian lalang
  • Pemupukan tanaman
  • Pengendalian hama dan penyakit
  • Kastrasi dan sanitasi
  • Penyisipan dan konsolidasi pokok doyong
  • Perawatan parit dan konservasi tanah
  • Perawatan prasarana
  • Survey dan sensus

18. Rincian biaya pemeliharaan dan panen tanaman menghasilkan selama periode proyeksi keuangan yang meliputi :

a. Pemeliharaan TM
b. Biaya panen

Detail masing-masing biaya untuk umur 4 – 7 tahun, 8 -14 tahun dan umur lebih dari 14.

19. Jangka waktu hutang usaha

20. Realisasi penjualan (jika perusahaan sudah beroperasi sebelumnya), dalam ton dan nilai.

Realisasi penjualan lima tahun terakhir (dalam rupiah dan Quantity)

21. Rencana Penjualan
  • Rencana penjualan kelapa sawit per tahun
  • Alokasi penjualan ______ % lokal dan sisanya ___% diekspor.
  • Calon pembeli / buyer yang akan dituju
  • Kontrak penjualan kelapa sawit dengan pembeli.
  • Harga jual kelapa sawit (= point 17)
  • Jangka waktu penjualan kredit (perputaran piutang), _____ bulan.

22. Tenaga Kerja
a. Biaya Tenaga Kerja Langsung (existing dan proyek kerjasama)
    Detail jumlah tenaga kerja langsung dan upah per orang

b. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung (existing dan proyek kerja sama)
    Detail jumlah tenaga kerja tak langsung dan gaji dari masing-masing jenjang   jabatan (per orang)

23. Asumsi beban usaha (beban penjualan dan beban umum & administrasi).

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Dalam menentukan kelayakan menggunakan IRR ( Iinternal rate of return ) maupun NPV ( net present value ) dalam studi kelayakan usaha ( feasibility study ) tentunya harus menghitung terlebih dahulu discount rate berupa Weighted Average Cost f Capital (WACC). Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menentukan WACC dengan menggunakan contoh kasus, yaitu : Biaya proyek pembangunan  Villa oleh PT. AAA ini terdiri dari aktiva tetap  dan modal kerja, sebesar Rp 86.439.541.990,- .   KETERANGAN    Nilai Buku        %       Rp 000  INVESTASI Tanah    1.269.587.629      1,47% Bangunan     8.332.798.732      9,64% Infrastruktur    3.072.300.000       3,55% External    5.887.946.823       6,81% Mesin       900.000.000       1,04% Inventaris       483.000.000       0,56% Kendaraan    1.500.000.000       1,74%

Tarif Jasa Penyusunan Studi Kelayakan Usaha

Berikut ini adalah tarif / biaya jasa penyusunan studi kelayakan (feasibility study), tidak termasuk biaya survey ke lokasi proyek : Perkebunan / Logging Rp 30.000.000,- $0D Manufaktur Rp 25.000.000,- Perhotelan Rp. 25.000.000,- Perumahan Rp. 25.000.000,- Pertambangan Rp 30.000.000,- Peternakan / Perikanan Rp. 30.000.000,- Perkapalan Rp 25.000.000,- Rumah Sakit Rp 25.000.000,- Konstruksi Rp 25.000.000,- Tarif dapat berubah sesuai dengan tingkat kesulitan penyusunan studi kelayakan (feasibility study of business). Tarif bisa di nego.

Analisa Rasio Keuangan (Ratio Analysis)

Didalam proyeksi keuangan, Kemampuan likuiditas, solvabilitas dan kemapuan untuk menutup biaya operasi tentu harus dipertimbangkan dalam menyusun studi kelayakan usaha / studi kelayakan proyek / studi kelayakan bisnis (Feasibility Study of business). Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisa rasio keuangan yang tentu sebelumnya harus membuat terlebih dahulu proyeksi laba rugi (income statement), arus kas (cash flow), dan  neraca (balance sheet). berikut ini adalah beberapa analisa rasio keuangan yang sering digunakan dalam laporan studi kelayakan : Liquidity Ratio (Rasio Likuiditas) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar. Alat untuk mengukur rasio likuiditas adalah Current Ratio dan Cash Ratio.  Current Ratio diperoleh dari total aktiva lancar dibagi total hutang lancar. Semakin tinggi Current Ratio berarti semakin besar kemampuan aktiva lanca